BKPSDM Purworejo Gelar Sosialisasi Penyusunan Rencana Kebutuhan Pengembangan Kompetensi ASN

PURWOREJO — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purworejo menggelar sosialisasi penyusunan rencana kebutuhan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) secara daring melalui platform Zoom Meeting, Selasa (17/5). Kegiatan yang berlangsung di Aula BKPSDM ini diikuti oleh para sekretaris perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo secara daring.

Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo, AP., M.M. Dalam sambutannya, Agung menekankan pentingnya perencanaan pengembangan kompetensi ASN yang terstruktur, terukur, dan berbasis kebutuhan organisasi. Ia menyebutkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk membangun birokrasi yang profesional dan adaptif terhadap tantangan zaman.

“Pengembangan kompetensi tidak bisa dilakukan secara sporadis. Harus ada peta jalan yang jelas, agar ASN kita memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan pelayanan publik,” ujar Agung.

Narasumber utama dalam kegiatan ini, Arif Rachman, SP., M.PP., M.Ec.Dev, memberikan pemaparan komprehensif mengenai pendekatan sistem merit dalam manajemen ASN. Ia menekankan bahwa sistem merit menempatkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sebagai fondasi utama dalam pengelolaan SDM aparatur.

Dalam paparannya, Arif memperkenalkan kerangka kerja “9 Box Talent Matrix”, sebuah alat strategis untuk memetakan potensi dan kinerja ASN. Menurutnya, kompetensi menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pengembangan individu dalam organisasi.

“Dengan pemetaan yang tepat, organisasi dapat mengambil keputusan strategis dalam pengembangan talenta, promosi jabatan, hingga perencanaan suksesi yang berkelanjutan,” tutur Arif.

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para pemangku kebijakan di lingkungan perangkat daerah mengenai pentingnya penyusunan rencana pengembangan kompetensi yang sistematis dan berbasis data. Langkah ini sekaligus menjadi pijakan awal dalam membangun budaya kerja yang berbasis kinerja dan profesionalisme di tubuh birokrasi Purworejo.